Sabtu, 15 November 2014

Bangkit Setelah Terjatuh

    Kapankah kita tersadar dari akumulasi kesalahan yang terus berlangsung yang sebenarnya sengaja kita lakukan dengan dalih legitimasi yang sudah usang untuk dipertahankan.Pertanyaan serupa itu masih saja selalu kita dengar,walau sebenarnya itu tak perlu lagi diajukan bila dalam setiap langkah yang kita lakuk an selalu berhati-hati dan mawas diri.                                                Manusia memang tempat salah dan khilaf,tapi itu bukanlah alasan yang pantas untuk terus mengulangi kesalahan yang sama.Sang bijak berkata "pengalaman adalah guru yang paling bijak".Pengalaman seharusnya akan membuat kita lebih cermat dalam berucap dan bersikap dari yang sebelumnya.                                      Akumulasi kesalahan yang berujung pada keadaan yang intolerans dan tak mampu lagi kita jalani memaksa kita menyerah pada keadaan.Simpelnya kita terbentur baru tersadar,bila ada yang salah dalam langkah ini.Bila sudah terjatuh setelah benturan yang begitu keras,akankah kita terus terduduk meringis kesakitan,jawabnya "tidak".Banyak dari kita terus duduk menyesali,"mengapa saya harus terbentur".Saya kira bukan waktunya untuk tinggal berlama-lama menyesali keadaan yang telah terlanjur terjadi,karena semakin kita terpaku dengan keadaan yang telah terjadi semakin kita akan merugi.Waktu terus berputar dan kita masih berkutat dengan sejuta penyesalan.                                                     Kita selalu mendengar kata-kata "setiap kegagalan ada hikmahnya",itu benar adanya.Benturan yang kita alami adalah teguran kecil dari Sang Pengatur alam ini.DIA tak ingin skenario takdir_NYA diacak-acak oleh oknum manusia yang tak patuh pada aturan dan ketetapan_NYA.DIA cuma ingin menunjukkan jalan yang terbaik untuk kita.Jadikanlah yang salah itu sebagai awal dari sebaik-baik langkah selanjutnya.Janganlah kita memandang kegagalan adalah akhir dari segalanya,justru itu adalah awal dari kesuksesan.Jangan berlama;lama pada pintu yang tertutup,karena ada pintu yang lain yang terbuka lebar menanti.